cinta dan sayang itu tidak bisa dipaksakan
Alkisah pada suatu hari, ada sepasang kekasih yang sedang berduaan.. Lalu ternyata si cewe mendapat sms dari mantannya. Si cowo pun tau ttg mantan si cewenya ini karena si cewe ini sudah bbrp kali cerita ttg mantannya. Nah, sms dari mantan si cewe ini pun trnyata diketauhi oleh si cowo, karena mereka membacanya bersama2.. Setelah dibaca, tentu sms si mantan ini dibalas oleh si cewe ini, malah si cowo nya yg menyuruh untuk membalas sms si mantan itu..
PADAHAL, isi sms dr si mantan itu topiknya adalah kalo si mantan itu ingin kembali menjalin hubungan spesial dengan si cewe itu, dan mnyuruh si cewe untuk meninggalkan cowonya yg sekarang. Tapi si cowonya ga marah atau emosi, si cowo tetap tenang, bahkan terlihat santai dan biasa saja.
Pasti semua terheran2 deh. Kan seharusnya si cowo marah atau emosi, krn sudah jelas si mantan ini ingin merebut cewenya itu. Seperti di sinetron2 remaja gitu deh.
Tapi ternyata si cowo berpikiran lain. Dia berpikir bahwa cinta dan sayang itu tidak bisa dipaksakan. Dia berpikir bahwa kita bisa saja dan berhak untuk mencintai dan menyayangi orang lain, tetapi kita tidak bisa dan tidak berhak memaksa orang tsb untuk membalas mencintai dan menyayangi kita. Itu yg ada dalam pikiran dia.
Jadi dia menyerahkan keputusan sepenuhnya ke dalam tangan si cewe itu, apakah si cewe memilih dia atau mantannya. Jauh di dalam lubuk hati si cowo, dia percaya bahwa si cewe itu amat sangat sayang padanya. Dia sangat yakin hal itu. Namun si cowo merasa dia tidak bisa memaksa si cewe utk mewujudkan apa yang dia percayai itu menjadi kenyataan.
Haha.. Mungkin ada org2 yg berpikir kalau kita bener2 cinta dan sayang, kita pasti akan berusaha utk menahan dia untuk tidak berpaling, meyakinkan si cewe bahwa kitalah yg terbaik, bukannya santai2 saja mengingat mantannya ingin merebut si cewe dari tangannya. Si cowo tidak merasa bahwa pemikiran itu salah, si cowo pun setuju akan hal itu. Dia tetep meyakinkan si cewe bahwa dialah yang terbaik, dg cara tetap memberikan sayang sepenuh hatinya. Tapi, si cowo pun sadar bahwa pada akhirnya si cewelah yang merasakan dan yang menilai siapakah yang benar2 memberikan kasih sayang yg terbaik itu. Jadi dia menyerahkan sepenuhnya kepada si cewe itu. Si cowo tidak ingin memaksa si cewe utk menilai kasih sayang dialah yg terbaik. Dia bisa memberikan dan meyakinkan, namun dia tidak berhak memaksa.
Lalu, mungkin ada juga org2 yg berpikir bahwa sebenarnya si cowo punya "cadangan", makanya dia santai2 saja. Yah, si cowo hanya bisa tertawa, krn memang kalau dilihat sekilas kemungkinan itu pun bisa terjadi. Atau mungkin juga ada org2 yg berkata bahwa si cowo itu bodoh, pengecut, atau takut, makanya dia santai2 saja. Dia pun hanya tersenyum kecil melihat org2 yg berkata spt itu. Tentang hal2 tersebut biarlah hanya dia dan Tuhan yang tahu kenyataannya.
Yah, dia hanya tertawa dan tersenyum krn dia sadar bahwa masing2 orang tentu memiliki definisi sendiri ttg apa itu cinta & sayang, bagaimana cara mereka menyayangi, bagaimana sikap mereka dalam bertindak jika mengalami hal spt ini. Jadi ya pemikiran si cowo dan tindakan si cowo pun belum tentu benar di mata org lain. Tapi satu hal, dia melakukan apa yang dia yakini & menurut dia benar. Kalau ternyata salah? Ya sudah resiko & konsekuensinya, so next time better!
Seja o primeiro a comentar
Posting Komentar