TUan Kaya Raya Bangkrut:
Beberapa waktu yang lalu saya dikagetkan dengan tulisan di suatu tabloid mengenai Sang Superstar Michael Jackson yang dikabarkan bangkrut dan meninggalkan banyak utang di usianya yang menjelang 50 tahun. Bahkan, ranch kebanggan sang Superstar, Neverland, yang berisi beraneka ragam hewan eksotis dikabarkan akan segera dilego.
Biaya hidup sang bintang dan perawatan ranch mahal tersebut yang diperkirakan mencapai USD 2 juta (Rp 17 miliar) per bulan akan menambah berat beban utangnya yang diperkirakan sekitar USD 70 juta (sekitar Rp 595 miliar).
Yang membuat hati saya miris adalah siapa yang tidak kenal Michael Jackson? Superstar yang kaya raya, mencetak begitu banyak hit dan penjualan album yang luar biasa, kok bisa-bisanya hampir bangkrut? Michael Jackson yang superkaya saja bisa bangkrut, apalagi kita. Kembali saya merenung, memang sebagai manusia, tidak ada yang bisa memprediksikan masa depan. Namun, kalau memikirkan hanya pasrah tanpa berjuang, kok rasanya juga tidak baik. Tuhan saja menjanjikan akan mengubah nasib suatu kaum jika kaum tersebut mau berjuang.
Menurut saya, ada dua kata kunci yang bisa kita pegang, menabung dan menabung. Sederhana memang, cuma menabung. Akan tetapi, pengalaman saya sebagai perencana keuangan membuat saya berpikir ulang, ternyata membuat orang untuk menabung luar biasa susahnya. Bagaimana tidak? Banyak klien yang komplain, tak bisa menabung karena harga barang barang naik, ada kebutuhan mendadak, kepincut beli tas Louise Vitton terbaru, dan seribu satu alasan lainnya. Padahal, kalau mau diteliti lebih dalam, sebenarnya ini berpulang kepada perencanaan keuangan yang salah, gaya hidup yang boros, dan satu hal yang paling penting, kemauan dan tekad bulat untuk menabung.
Seja o primeiro a comentar
Posting Komentar